Kamis, 29 November 2012


Menapak Jejak Keteladanan Rasulullah

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan
hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al Ahzab: 21)

Empat belas abad
yang silam, Nabi Muhammad saw wafat, tapi namanya tetap semerbak, terukir abadi

didalam kitab suci Al Qur’an sampai saat ini. Sejarah kehidupannya yang jernih
tak hentinya mengalir memberikan kesejukkan, mengobati dahaga sekaligus cermin
bagi manusia sepanjang masa.




Sebenarnya apa sih rahasia besar dibalik pesona keagungan perilaku Rasulullah tersebut?.
Ketika Ummul Mu’minin, Aisyah ra ditanya tentang akhlak nabi, ia menjawab.”
Akhlak beliau adalah AlQur’an.” Jawaban yang simple tapi, mempunyai makna yang
daleemm…banget. Al quran merupakan sumber dari nilai akhlak dan kenyataannya
bisa dilihat dari perilaku (sunnah) Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari- hari.
Fungsi perilaku nabi selain sebagai suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah)
bagi umatnya, juga untuk memperjelas isi kandungan Al Qur’an supaya bisa
disosialisasiin oleh umatnya dengan baik dan mudah.
Kebesaran
Rasulullah baik sebagai rasul Allah atrapun pemimpin dunia sama sekali bersih
dari kultus dan pemitosan. Beliau bukanlah manusia “sakti mandraguno”, setengah
dewa, apalagi dewa (wah duh!). Secara lahiriah beliau manusia biasa dari
kalangan kebanyakan.
Yang
membedakan Rasulullah dari manusia lain adalah posisinya sebagai pembawa
risalah Allah, Allah berfirman,
”Katakanlah bahwasannya aku (Muhammad)
hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasannya Tuhan
kamu dalai Tuhan yang satu. Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju padaNya.
Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang- orang yang mempersekutukanNya.”(QS.
Fushshilat: 6)
Sebagai
manusia, Rasulullah SAW mampu
mengimbangi keluhuran posisinya sebagai pemimpin dunia dengan sikap tawadhu
(rendah hati). Saat melihat seorang sahabat yang menghadapnya tampak gemetar,
beliau menegurnya dengan lemah lembut penuh kearifan. “Kenapa kamu ketakutan?
Aku bukan seorang raja, aku hanya anak seorang perempuan suku Quraisy yang
makannya daging yang dikeringkan ( makanan orang miskin waktu itu.
Rasulullah tampil sebagai sosok yang merdeka. Beliau tak pernah
terbelenggu apapun termasuk dunia. Ketundukkannya hanyalah dipersembahkan
kepada Allah semata. Kini 14 abad sudah beliau pergi melepaskan dunia ini
dengan tiada meninggalkan suatu kekayaan dunia yang fana kepada siapapun.
Warisan beliau hanyalah Al Quran, Sunnah, Hadist dan keteladanan hidup yang
luhur. Beliau telah menanamkan ajaran Tauhid, menegakkan agama Allah dan telah
menghancurkan kesesatan kaum kuffar.

0 komentar:

Posting Komentar